Pages

Senin, 28 April 2014

Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Berkinerja Sangat Tinggi

Kementerian Dalam Negeri memberikan penghargaan kepada Bupati Banyuwangi atas prestasi sebagai bupati dengan "Kinerja Sangat Tinggi". Penghargaan itu diserahkan Mendagri Gamawan Fauzi kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam acara Malam Apresiasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah di Jakarta, Jumat malam (25/4/2014). Bupati Banyuwangi masuk peringkat 20 besar sebagai bupati dengan kinerja sangat tinggi.

Hanya ada 35 kabupaten dan 10 kota se-Indonesia yang mendapat penghargaan itu dari total sekitar 500 kabupaten/kota. Turut hadir dalam acara Malam Apresiasi tersebut, antara lain, Hadir pula dalam acara ini Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko. Penghargaan ini mengacu pada hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD). Penyelenggaraan penghargaan ini didukung oleh Australia Indonesia Partnership for Decentralisation (AIPD) dan Australian Aid.

Mendagri Gamawan Fauzi memberikan apresiasi kepada sedikit daerah yang berhasil meraih penghargaan tersebut. Dia berharap penghargaan ini bisa meningkatkan kinerja daerah dalam memberikan pelayanan bagi publik di berbagai bidang.

"Saya ucapkan selamat kepada daerah yang memperoleh penghargaan. Semoga bisa semakin baik dalam mendorong pelayanan bagi publik," ujar Mendagri Gamawan Fauzi.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, penghargaan ini menjadi pelecut semangat untuk memacu kinerja menjadi lebih baik lagi. "Meraih penghargaan tentu saja bukan tujuan utama program pembangunan. Tapi apresiasi ini mendonorkan semangat bagi kami untuk lebih terpacu meningkatkan kinerja," ujar bupati yang pernah menempuh studi singkat ilmu kepemerintahan di Harvard Kennedy School of Government, Amerika Serikat, tersebut.

Anas mengatakan, kunci keberhasilan pembangunan adalah partisipasi semua elemen, baik di lingkungan pemerintahan maupun publik luas. Saat kali pertama menjabat, Anas membangun kepercayaan di internal birokrasi dan publik luas. "Kepercayaan ini penting karena akan mendorong partisipasi. Saya bilang ke semuanya di Banyuwangi, perubahan tidak menjamin keadaan lebih baik, tapi keadaan lebih baik tidak akan ada tanpa perubahan. Akhirnya semua tergugah. Sekarang Banyuwangi semakin baik, birokrasi dan publik kompak, meski saya akui masih ada beberapa yang perlu diperbaiki," jelas Bupati Anas.

Perbaikan itu, di antaranya penurunan kemiskinan dari level 20 persen sebelum dirinya menjabat menjadi ke level 9,93 persen selama tiga tahun. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurun dari posisi 3,92 persen menjadi 3,4 persen dalam tiga tahun terakhir. Tingkat pengangguran di Banyuwangi lebih rendah dibanding Jatim yang sebesar 4,12 persen.

Di bidang penanaman modal, pada 2013, investasi yang masuk di Banyuwangi mencapai Rp 3,2 triliun, meningkat hingga 175% dibanding tahun 2012 yang sebesar Rp 1,1 triliun. Jika dibandingkan dengan 2010 yang investasinya baru Rp 272 miliar, investasi di Banyuwangi melonjak drastis hampir 1.100%.

Tingkat pertumbuhan ekonomi Banyuwangi dalam tiga tahun terakhir selalu di atas rata-rata nasional. Pendapatan per kapita per tahun di Banyuwangi pada 2013 mencapai Rp 21,84 juta, meningkat dari posisi 2010 sebesar Rp15,14 juta. Pendapatan per kapita di Banyuwangi termasuk yang tertinggi di Jatim.

"Laju inflasi kami juga terkelola dengan baik, tahun lalu 6,12 persen, di bawah Jatim yang sebesar 7,59 persen. Tingkat inflasi yang rendah ini menunjukkan pengelolaan harga barang yang baik," beber Bupati Anas.

Ke depan, lanjut dia, pihaknya akan mendorong lebih intensif lagi beberapa sektor unggulan seperti pertanian dan pariwisata. "Kami ingin mengintegrasikan antar-sektor yang ada, sehingga tidak saling memakan, tapi saling menghidupi, seperti pertanian yang disinergikan dengan pariwisata bisa menjadi agro-tourism. Dan ini sudah jalan di Banyuwangi," pungkas Bupati Anas.

0 komentar:

Posting Komentar